Oleh Muhammad Al Hafidz – Mahasiswa Muhammadiyah Surakarta
PWMU.CO – Politik bukanlah sesuatu yang terpisah dari kehidupan seorang Muslim. Dalam Islam, politik dipandang sebagai alat untuk menciptakan keadilan, mengatur kehidupan masyarakat, dan menjaga kesejahteraan umat. Hal ini sejalan dengan misi Islam yang menginginkan terwujudnya tata kehidupan yang adil, damai, dan sejahtera di bawah naungan syariat Allah.
Dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil…” (QS. An-Nisa: 58).
Ayat ini menekankan pentingnya keadilan dan tanggung jawab, yang merupakan inti dari politik Islami. Seorang pemimpin atau pemerintah wajib menjalankan amanah dengan bijak dan adil, karena politik bukan sekadar alat untuk berkuasa, melainkan sebagai sarana untuk menegakkan kebenaran dan memberikan hak-hak kepada rakyatnya.
Dalam Islam, politik juga erat kaitannya dengan konsep “maslahah” (kemaslahatan) atau kebaikan bersama. Segala keputusan politik harus diarahkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Nabi Muhammad Saw sendiri terlibat dalam politik ketika beliau memimpin negara Madinah.
Dalam kepemimpinan beliau, politik digunakan untuk menegakkan syariat, melindungi hak-hak kaum minoritas, dan mempromosikan keadilan sosial. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari menegaskan hal ini:
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya… (HR. Bukhari).
Sebagai seorang Muslim, kita harus memahami bahwa keputusan-keputusan politik berdampak pada kehidupan kita sehari-hari. Dari kebijakan ekonomi, pendidikan, hingga undang-undang, semua itu dipengaruhi oleh politik. Oleh karena itu, umat Islam didorong untuk terlibat dalam politik yang baik dan positif, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka mendoakan kebaikan untuk kalian” (HR. Muslim).
Kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik. Karena itulah, penting bagi setiap Muslim untuk memahami bahwa partisipasi dalam politik bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban untuk memastikan bahwa pemimpin yang adil dan bijaksana memegang kendali, sehingga tercipta masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dengan demikian, politik dalam perspektif Islam bukan sekadar tentang perebutan kekuasaan, tetapi sebuah tanggung jawab besar untuk menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan kedamaian bagi seluruh umat. (*)
Editor Wildan Nanda Rahmatullah