Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur, Ramanda Fathurrahim Syuhadi, menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Sukadiono, MM, yang telah dianugerahi Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya, penghargaan tertinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Dr. (H.C) Khofifah Indar Parawansa, pada peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur ke-80 di gedung Grahadi Surabaya, Ahad (12/10/2025).
Penganugerahan ini didasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 42 Tahun 2020 serta Keputusan Gubernur Nomor 100.3.3.1/751/KPTS/013/2025 tentang pemberian tanda kehormatan daerah.
Dalam keterangannya, Ramanda Fathurrahim menyebut bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kiprah Prof. Sukadiono dalam membangun peradaban melalui pendidikan, dakwah, dan pengabdian di Jawa Timur.
“Prof. Sukadiono adalah sosok pemimpin yang tidak hanya membesarkan Muhammadiyah, tetapi juga berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat Jawa Timur,” ujar wakil ketua PDM Lamongan ini
Menurutnya, penghargaan “Jer Basuki Mawa Beya” sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Hizbul Wathan yang menanamkan semangat pengorbanan, keikhlasan, dan pengabdian untuk kemaslahatan umat.
“Makna dari semboyan Jer Basuki Mawa Beya sangat relevan dengan spirit kepanduan HW. Bahwa keberhasilan tidak mungkin diraih tanpa pengorbanan, dan kesejahteraan harus diperjuangkan dengan kerja keras serta dedikasi,” tambahnya.i
“Jer Basuki Mawa Beya” merupakan lencana kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada individu atau lembaga yang memiliki jasa dan prestasi luar biasa dalam pembangunan, pelayanan masyarakat, serta peningkatan kesejahteraan warga Jawa Timur.
Semboyan ini berasal dari falsafah Jawa yang bermakna keberhasilan menuntut pengorbanan. Secara etimologis, “Jer” berarti seharusnya, “Basuki” bermakna kebahagiaan atau kesejahteraan, sementara “Mawa Beya” berarti membutuhkan biaya atau pengorbanan. Makna filosofisnya menegaskan bahwa tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan kesungguhan.
Pemberian Lencana Kehormatan ini bertujuan untuk mengapresiasi tokoh-tokoh yang telah menorehkan karya besar bagi pembangunan daerah dan kemajuan masyarakat Jawa Timur. Penghargaan diberikan secara selektif melalui proses penilaian yang ketat berdasarkan jasa, integritas, dan pengaruh positif penerima terhadap masyarakat.
Selain Prof Sukadiono, penghargaan ini diberikan kepada Muhammad Munir Ketua Umum PWI [Persatuan Wartawan Indonesia]
Pada tahun sebelumnya, beberapa tokoh nasional yang juga menerima penghargaan ini antara lain Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Dr. (HC) H. Saifullah Yusuf,
Dengan diterimanya penghargaan tersebut, Prof. Sukadiono dinilai telah menorehkan prestasi besar dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan, sekaligus menjadi teladan bagi generasi muda dan insan Muhammadiyah di seluruh Jawa Timur.
Ramanda Fathurrahim berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi kader-kader Muhammadiyah dan Hizbul Wathan untuk terus berbuat nyata bagi masyarakat dan bangsa.
“Semoga semangat Jer Basuki Mawa Beya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pengabdian sejati tidak pernah sia-sia,” pungkasnya. (*)

0 Tanggapan
Empty Comments