Search
Menu
Mode Gelap

Kolaborasi Kampus-Ranting, Motor Baru Dakwah Progresif Muhammadiyah di Timur Indonesia

Kolaborasi Kampus-Ranting, Motor Baru Dakwah Progresif Muhammadiyah di Timur Indonesia
Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah Lamaluddin Ahmad. Foto: Istimewa
pwmu.co -

Gerakan dakwah Muhammadiyah di kawasan Timur Indonesia semakin menemukan energi barunya. Hal itu tampak dalam Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) se-Indonesia Timur yang digelar di Asrama Haji Gorontalo, 6 September lalu.

Dalam forum yang mempertemukan para penggerak cabang, ranting, dan masjid ini, Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, Jamaluddin Ahmad, menegaskan pentingnya sinergi antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) dengan cabang dan ranting Muhammadiyah.

“Kalau kampus mau mengurusi cabang ranting, maka cabang ranting bisa maju,” ujarnya menekankan.

Menurut Jamaluddin, perguruan tinggi Muhammadiyah memiliki kapasitas akademik, sumber daya manusia, dan jaringan yang luas.

Sementara cabang dan ranting merupakan garda depan dakwah di tengah masyarakat. Ketika keduanya bertemu dalam program bersama, maka lahirlah kolaborasi yang bukan hanya memperkuat basis dakwah, tetapi juga menghadirkan inovasi nyata bagi umat.

“Rapat-rapat cabang dan ranting tidak boleh berhenti pada formalitas. Dari rapatlah lahir ide, dari ide lahir program, dan dari program lahirlah kehidupan. Hidup matinya ranting itu ditentukan di sini,” jelasnya.

Regional Meeting ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari keputusan Tanwir Muhammadiyah yang mendorong pengembangan cabang dan ranting berbasis masjid.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Kolaborasi dengan kampus disebut sebagai salah satu strategi paling efektif untuk mewujudkan hal tersebut.

Semangat kolaborasi, akselerasi, dan inovasi yang diusung dalam agenda di Gorontalo ini diharapkan menular ke seluruh wilayah Indonesia Timur, menjadikannya sebagai motor penggerak dakwah progresif Muhammadiyah.

Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Abdul Kadim Masaong, juga menegaskan bahwa kawasan Timur Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang.

“Semangat kader Muhammadiyah di sini luar biasa. Tinggal diarahkan dan disinergikan agar lebih memberi dampak. Jika kampus dan ranting bisa berjalan bersama, maka kemajuan Muhammadiyah di Timur Indonesia tinggal menunggu waktu,” ungkapnya penuh optimisme.

Dengan kolaborasi strategis ini, Muhammadiyah meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan dakwah yang lebih progresif, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan menjadi bagian dari perubahan besar di negeri ini. (*)

Iklan Landscape Mim6tebluru

0 Tanggapan

Empty Comments