Search
Menu
Mode Gelap

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Pendidik lewat Pelatihan

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Peningkatan Kompetensi dan Kualitas Pendidik lewat Pelatihan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti,saat menyampaikan arahannya di Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah. Foto: Humas Kemendikdasmen/PWMU.CO.
pwmu.co -

Kepala sekolah memiliki peran yang strategis dalam mengelola satuan pendidikan. Dalam upaya meningkatkan kompetensi kepala sekolah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah Provinsi Jawa Tengah Angkatan 1 di Surakarta pada Sabtu (6/9/2025) hingga Senin (15/9/2025).

Pelatihan diikuti oleh 568 guru mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Sebanyak 248 peserta berasal dari regional Semarang dan 320 lainnya dari regional Solo.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

“Kita semua harus memahami bahwa pelatihan kepala sekolah ini adalah bagian dari awal dan langkah-langkah yang secara terus-menerus akan kita lakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan,” ujarnya di Surakarta, Sabtu (13/9/2025).

Menteri Mu’ti juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan kualitas pendidik melalui berbagai pelatihan.

“Pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena para guru. Kehadiran seorang guru tidak bisa digantikan oleh teknologi karena belajar bukan sekadar proses transfer pengetahuan, tetapi bagaimana melakukan transformasi ilmu,” tegasnya.

Sebelumnya, Kemendikdasmen telah menerbitkan Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Peraturan ini menjadi dasar pelaksanaan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Program Kepemimpinan Sekolah, khususnya Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS).

Regulasi ini menjadi langkah penting untuk mempercepat pengisian kekosongan kepala sekolah secara adil, profesional, dan berbasis meritokrasi, sekaligus menyiapkan pemimpin pendidikan yang siap menghadapi tantangan zaman.

Menutup arahannya, Mendikdasmen pun berpesan agar para peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, pelatihan ini adalah wadah strategis bagi para bakal calon kepala sekolah untuk mengembangkan karier, melatih kepemimpinan, serta membangun jejaring untuk saling berbagi praktik baik dan pengalaman.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa kehadiran para peserta di ruangan ini merupakan bukti nyata komitmen dan dedikasi untuk terus belajar serta meningkatkan kapasitas diri demi menjadi pemimpin pendidikan yang mampu membawa perubahan positif bagi sekolah masing-masing.

Hasil penelitian menunjukkan, kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor paling berpengaruh kedua terhadap hasil belajar murid setelah kualitas guru.

Hasil evaluasi Balitbang dan program Kemendikdasmen juga menunjukkan bahwa sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah yang visioner dan kolaboratif memiliki iklim belajar yang lebih sehat serta capaian belajar yang lebih baik.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Hal ini menegaskan pentingnya menyiapkan kepala sekolah yang kompeten untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan,” ucap Dirjen Nunuk.

Terkait progres pemenuhan kepala sekolah, saat ini kebutuhan kepala sekolah di Jawa Tengah, baik di sekolah negeri maupun swasta, telah mengalami penurunan sekitar 58,4 persen dari 15.446 pada Mei 2025 menjadi 6.428 pada September 2025. Sementara itu, khusus untuk sekolah negeri, penurunan kebutuhan mencapai 27,9 persen dalam periode yang sama.

Mustarman, dari SD Negeri 1 Kutosari, Kabupaten Kebumen, mengungkapkan bahwa melalui pelatihan ini, ia memahami pentingnya mempunyai pola pikir bertumbuh bagi seorang pemimpin sekolah.

“Hal tersebut membuat kita melihat tantangan sebagai peluang, bukan hambatan. Pola pikir tersebut lebih terbuka pada ide-ide baru dalam pengelolaan sekolah dan pembelajaran,” ungkapnya.

Ia berharap pelatihan ini dapat diimplementasikan di sekolah. “Harapan saya setelah mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah saya dapatkan. Saya akan mengembangkan diri dan semakin mengoptimalkan aset yang ada di satuan pendidikan,” tambah Mustarman.

Dalam pelatihan ini, para peserta telah melakukan pembelajaran mandiri pada Sabtu (30/8/2025) hingga Jumat (5/9/2025). Kemudian, dilanjutkan dengan pembelajaran tatap muka pada Sabtu (6/9/2025) hingga Senin (15/9/2025).

Pengajar pelatihan terdiri dari unsur Widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), Widyaprada, Pengawas Sekolah, dan dosen.

Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah di Jawa Tengah ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menyiapkan kepala sekolah yang visioner, kolaboratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Dengan kepemimpinan yang kuat, sekolah diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang berkualitas, inklusif, serta relevan bagi seluruh anak Indonesia. (*)

Iklan Landscape Mim6tebluru

0 Tanggapan

Empty Comments