
PWMU.CO – Siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (Mudabo) mengikuti field trip di Sendang Asmoro, Tuban, Sabtu (09/11/2024).
Field Trip ini diselenggarakan oleh SD Mudabo di 6 lokasi yang berbeda sesuai dengan tingkatan kelasnya. Sebelumnya, SD Mudabo juga pernah menyelenggarakan field trip, tetapi field trip kali ini memiliki pengalaman yang berbeda dari sebelumnya.
Pada kegiatan field trip tahun lalu, para siswa hanya melakukan kegiatan outbound, tetapi tahun ini, kelas 2 SD Mudabo juga melakukan offroad bertajuk On Trip Jeep.
On Trip Jeep ini bertujuan untuk mengenalkan secara langsung kebudayaan lokal yang ada di Kecamatan Grabagan.
Salah satu pemandu outbound dan trip, Reza mengatakan bahwa jarak offroad yang ditempuh kurang lebih 30 kilometer, dimulai dari Taman Rimba Sendang Asmoro, melewati Desa Grabagan hingga ke Desa Ngandong.
Offroad ini dilaksanakan dua sesi, bergantian dengan kegiatan outbound. Terdapat empat pemberhentian selama kegiatan offroad berlangsung.
Pemberhentian pertama adalah Kebun Minyak Kayu Putih yang terletak di Desa Grabagan. Setelah sampai di kebun minyak kayu putih, anak-anak dijelaskan mengenai tanaman kayu putih, mulai dari pengenalan tanaman, bagian tanaman, manfaat pohon kayu putih hingga proses pembuatan minyak kayu putih.

Offroad ini juga melewati petilasan Mpu Supo yang lokasinya berada di Desa Grabagan. Setelah sampai di petilasan ini, para siswa dijelaskan secara singkat mengenai Mpu Supo.
Mpu Supo dulunya adalah seorang pembuat keris di masa Kerajaan Majapahit dan Demak. Di petilasan ini juga terdapat kolam air panas yang bercampur dengan gas alam sehingga tercium bau belerang.
Lokasi ketiga yang dituju adalah bukit Ngandong, yang letaknya di Desa Ngandong. Bukit Ngandong merupakan bukit karst yang terbentuk dari proses geologi dan memerlukan waktu yang sangat lama.
Pemberhentian offroad yang terakhir adalah kebun siwalan atau lontar. Setelah sampai di kebun ini, anak-anak belajar mengenai Legen.

Legen merupakan sebuah minuman khas dari daerah Tuban yang terbuat dari nira pohon siwalan atau lontar. Anak-anak tidak hanya belajar mengenai manfaat dari minuman legen, tapi mereka juga menyaksikan secara langsung proses pembuatan legen mulai dari pengambilan buah Siwalan, proses memasak legen hingga mencicipi secara langsung Legen yang baru dimasak. Setelah mencicipi legen, anak-anak kembali lagi ke Sendang Asmoro.
Bagaimana? terdengar asik bukan, apakah kalian tertarik mencoba?
Penulis Aulia Eka Wulan Ardani Editor Ni’matul Faizah


0 Tanggapan
Empty Comments