Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) mengikuti Workshop Penyelarasan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Rencana Prodi Pendidikan Profesi Pekerja Sosial.
Workshop ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan dan Pekerjaan Sosial Indonesia (APKPSI) bekerja sama dengan Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Indonesia (UI), Jumat–Sabtu (26–27/9/25).
Dalam kegiatan tersebut, Prodi Kesos UMMAD menghadirkan dua tenaga pengajar, yaitu Kaprodi Kesos UMMAD, Muh. Niam, S.Sos., M.Kesos., dan dosen Nuril Endi Rahman, S.Sos., MA.
Nuril Endi Rahman menjelaskan, selama dua hari pelaksanaan workshop dibahas dua hal utama. Hari pertama membahas penyelarasan CPL, sedangkan hari kedua difokuskan pada rancangan Program Pendidikan Profesi Pekerja Sosial.
“Yang diundang adalah pengelola Prodi Kesos dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan dan Pekerjaan Sosial Indonesia (APKPSI),” ujar Nuril Endi Rahman, Rabu (8/10/25).
Ia menuturkan, pada hari pertama workshop dilakukan pembahasan CPL oleh Divisi Kurikulum APKPSI dengan menghadirkan pemateri dari Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP UI.
“Seluruh peserta memberikan kritik dan masukan terhadap pelaksanaan CPL yang dijalankan. Di forum tersebut, terjadi diskusi hangat dengan semua kampus memberi pendapat demi perbaikan CPL,” terang Nuril.
Selain itu, juga dilakukan pembahasan CPL untuk kampus yang menyelenggarakan program Magister (S2) Kesejahteraan Sosial.
Pada hari kedua, seluruh peserta fokus membahas rancangan penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Profesi Pekerja Sosial.
Nuril menerangkan, kebutuhan profesi pekerja sosial semakin meningkat. Namun, lulusan S1 Kesos belum dapat melakukan praktik profesional karena belum memiliki sertifikasi pekerja sosial.
“Harapannya, dengan adanya kampus yang menyelenggarakan Pendidikan Profesi Pekerja Sosial, mahasiswa Prodi Kesos yang telah menempuh empat tahun sarjana dan satu tahun profesi dapat langsung praktik secara profesional,” jelasnya.
Ia menambahkan, keikutsertaan Prodi Kesos UMMAD dalam workshop ini memberikan manfaat besar, terutama dalam mengembangkan dan menyempurnakan CPL yang sudah dijalankan.
“Kami mendapat masukan yang sangat berarti mengenai pelaksanaan CPL, karena selama ini acuan yang digunakan belum begitu jelas. Dengan adanya workshop ini, kami bisa menyeragamkan pelaksanaan CPL,” kata Nuril.
Terkait rencana pembukaan Program Pendidikan Profesi Pekerja Sosial di UMMAD, Nuril menyampaikan bahwa hasil workshop memberikan gambaran mengenai kesiapan institusi untuk menjalankan program tersebut.
“Mulai sekarang kami bisa memperkuat sumber daya manusia. Dengan status akreditasi Prodi Kesos UMMAD yang sudah memadai, terbuka peluang bagi kami untuk membuka Pendidikan Profesi Kesos,” pungkasnya.

0 Tanggapan
Empty Comments