
PWMU.CO – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengikuti kegiatan simulasi mitigasi bencana dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Kegiatan tersebut berlangsung di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Jumat (16/05/2025).
Kegiatan ini adalah bagian dari mata kuliah mitigasi bencana diprogam studi Pendidikan guru sekolah dasar yang merupakan salah satu mata kuliah pilihan diprodi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah bagian dari implementasi pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang harapannya dapat meningkatkan literasi kebencanaan dan keterampilan dasar penanganan keadaan darurat bagi calon guru Sekolah Dasar.
Mahasiswa dibekali pengetahuan teori dan praktik seputar mitigasi bencana, serta pelatihan PPGD yang meliputi teknik evakuasi, penanganan luka, hingga mencoba simulator gempa bumi.
Kepala Koordinator Pelatihan dan Simulasi Mitigasi Bencana BPBD Jawa Timur, Irfan menyambut baik kunjungan edukatif tersebut. Ia menyampaikan bahwa edukasi kebencanaan sejak dini, terutama bagi calon tenaga pendidik, sangat penting untuk membentuk generasi yang lebih siap dan tangguh menghadapi risiko bencana.
“Kami mengapresiasi inisiatif UMSurabaya yang membekali mahasiswa PGSD dengan keterampilan mitigasi dan PPGD. Ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan responsif terhadap bencana,” ujarnya.
Integrasi Kurikulum Kampus

Dosen pembimbing mahasiswa PGSD UMSurabaya, Elmi Tri Yuliandari, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari integrasi kurikulum kampus berdampak, dimana mahasiswa didorong untuk belajar langsung dari lembaga-lembaga terkait di lapangan.
“Sebagai calon guru, mereka tidak hanya dituntut menguasai pedagogi, tetapi juga memiliki kompetensi tambahan seperti kesiapsiagaan bencana yang dapat ditularkan ke siswa di sekolah dasar,” jelasnya.
Layanan menarik yang ada di BPBD Jawa Timur adalah tersedianya Taman Edukasi Bencana yang merupakan pusat edukasi yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Mahasiswa disini diajak untuk mengikuti berbagai layanan yang ada di taman edukasi tersebut yakni yang pertama adalah Sosialisasi Edukasi Kebencanaan di Mobil Edukasi Bencana (MOSIPENA): Aktivitas ini dimulai dengan sesi sosialisasi yang menggunakan MOSIPENA, sebuah mobil edukasi yang dilengkapi dengan berbagai peraga modern.
Selanjutnya mahasiswa juga mengEksplorasi di Tenda Pendidikan Bencana (TENPINA) yang merupakan sebuah ruang edukasi yang menyediakan berbagai peraga kebencanaan seperti, layar interaktif, diorama, simulator Early Warning System (EWS), serta poster-poster informasi kebnencanaan. Tak kalah seru adalah Pengalaman Virtual Reality (VR) Penanggulangan Bencana dimana mahsiswa diajak simulasi interaktif menghadapi berbagai situasi darurat, seperti pemadaman kebakaran, serta evakuasi saat banjir maupun gempa bumi.

Paling menegangkan adalah Mencoba Simulator Gempa. Di mana tempat ini adalah puncak pengalaman, pengunjung dapat merasakan langsung simulasi guncangan gempabumi dengan menggunakan simulator gempa. Simulator ini dirancang untuk memberikan pemahaman tentang intensitas gempa serta pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi.
Tak kalah penting juga sesi terakhir yakni Praktik Pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) yang memberikan pengalaman berharga untuk mahasiswa ketika menghadapi situasi darurat dimanapun mahasiswa berada.
Mahasiswa sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Mereka mengikuti setiap sesi dengan serius, mulai dari pemaparan materi, percobaan simulator bencana hingga praktik PPGD.
Salah satu mahasiswa peserta yakni Sakinatun Nasywah mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kami jadi lebih paham bagaimana bertindak saat terjadi bencana, dan siap mengajarkan itu kepada siswa kelak,” katanya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa PGSD UMSurabaya dapat menjadi agen edukasi kebencanaan di lingkungan sekolah dan masyarakat, serta mampu memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat dalam situasi darurat. (*)
Penulis Holy Ichda Wahyuni Editor Amanat Solikah

0 Tanggapan
Empty Comments